SofaVolta 64, 17 Juni 2025
Terbit setiap Selasa | "Aku nggak pernah kalah. Aku menang atau mempelajarinya." (Nelson Mandela, Presiden pertama Republik Afrika Selatan, pejuang anti apartheid)
Konten SofaVolta 64, 17 Juni 2025:
VOLTAUTAMA: Rasional Berinvestasi Seperti Charlie Munger, Bagian 5: Ketepatan Analitis
VOLTATEKNO: Chip Mirip Otak Manusia untuk Berantas Kejahatan Siber, Pikir-pikir Lagi Deh Sebelum Konsultasi Psikologi Via Chatbot AI
VOLTAKUBIKA: Mengintip Dalemannya Kantor Google di New York
VOLTABACA: Membaca Karya Sastra Menurut Han Kang
VOLTASINEMA: "Sitaare Zameen Par" (Superstar on Earth), 「ひとりでしにたい」(I Want to Die Alone)
VOLTAUTAMA
Rasional Berinvestasi Seperti Charlie Munger, Bagian 5: Ketepatan Analitis
Halo gaess, semoga series ini nggak mengecewakan kamu yah. Harapannya supaya bisa kasih insight berfaedah buat kamu yang minat invest ke instrumen investasi favorit.
Nggak kerasa kita sudah sampai di bagian kelima prinsip investasi ala Charlie Munger. Nah prinsip kelima ini adalah analytic rigor atau ketepatan analitis. Nah yang gimana lagi tuh maksudnya?
Namanya juga rasional berinvestasi ya gaess, jadi Munger nyaranin para investor buat ngelakuin pendekatan rasional and always be based on bukti-bukti yang ada. Jadi semua keputusan investasi ada dasarnya, nggak dari intuisi atau mungkin petunjuk dalam mimpi. Wkwkwkw...
Tren ataupun ke-FOMO-an juga nggak bisa jadi dasar ngambil keputusan investasi. Karena dua pertimbangan itu nggak dari analisis, sudah pasti hasilnya nggak logis. Mungkin ada yang cuan tapi bisa jadi itu faktor luck semata.
Gaess, prinsip Munger tuh kayak ngikutin metode ilmiah. Dimulai dari netapin hipotesis, trus dianalisis dengan bukti-bukti yang diperoleh, lanjut netapin keputusan investasi berdasarkan analisis yang dibuat.
Jadi keputusannya reality-based thinking, bukannya wishful thinking ya gaess. Nah, kalo kamu lagi PDKT sama anak salah satu pejabat ring 1 atau konglo top, boleh tuh wishful thinking. Wkwkwkk. Eh tapi kalo beneran, good luck yess...
Nah, ada beberapa subpoin terkait analytic rigor ini, yaitu:
Tentukan nilai terlepas dari harga; progres atau kemajuan terlepas dari aktivitas; kekayaan terlepas dari ukuran.
Lebih baik mengingat sesuatu yang udah jelas daripada memahami hal yang esoteris.
Jadilah analis bisnis, bukan analis pasar, ekonomi makro, atau sekuritas.
Pertimbangkan keseluruhan risiko dan dampak; selalu lihat potensi dampak tingkat kedua dan tingkat yang lebih tinggi.
Pikirkan ke depan dan ke belakang. Balikkan, selalu balikkan.
Oke, kita bahasa atu-atu. Pertama tentang menentukan nilai terlepas dari harga, cari tahu nilai suatu instrumen investasi based on sejumlah aspek terkhusus aspek fundamentalnya dan bukannya harga pasaran yang ada. Misal instrumennya saham nih, jangan kegocek sama harga saham kalo ternyata value atau nilai perusahaannya lebih tinggi.
Value adalah apa yang kamu dapetin ketika, misalnya, kamu invest saham sebuah perusahaan. Cakupannya antara lain: melihat kemampuan perusahaan buat ngasilin cuan dari waktu ke waktu, trus posisi kompetitifnya gimana apakah market leader, top of mind, atau mungkin malah pemain tunggal. Lihat juga kualitas manajemennya gimana, trus gimana prospek jangka panjangnya, dan lain-lain.
Nah kalo harga atau price adalah apa yang kamu bayar. Kamu beli sekian lot saham misalnya, itu adalah price. Tau sendiri kan harga tuh cenderung subyektif karena asalnya bisa dari market atau pasar, kadang karena faktor emosional, sensasional, ataupun onal-onal lainnya.. Wkwkwk...
Contoh lain, semisal kamu pengin beli sebuah ruko yang kondisinya kurang terawat berikut sebuah toko sembako di lantai bawah. Tetangga di situ bilang kalau sehari-hari toko itu sepi apalagi lokasinya jauh dari mana-mana. Jadi mestinya harga jualnya bisa lebih miring dari yang ditawarin.
Padahal kamu sudah riset kecil-kecilan, ternyata ada rencana jalan depan ruko mau dilebarin buat proyek rumah elit yang lokasinya nggak jauh dari situ. Udah gitu, kamu dapet info lain kalau lahan luas sebelah kompleks ruko yang sekian lama kosong dan penuh semak belukar ternyata bakal dibangun sebuah kampus cabang dari universitas terkenal..
Apa yang kamu denger dari tetangga ruko itu adalah price, sedangkan hasil riset yang kamu lakuin adalah value. Bayangin value ruko itu bakalan meroket kayak gimana pas kompleks rumah elit dan kampusnya terbangun.
Berdasarkan value, konsep toko sembako tradisional mungkin bisa kamu ubah jadi minimarket moderen. Trus kamu juga punya bayangan bikin kafe kekinian di lantai dua dan toko buku di lantai tiga. Atau apalah yang lagi trending dan berpotensi cuan, yang jelas kedepannya ruko itu punya value tinggi.
Jadi apabila kamu memutuskan hold, buy, ataupun cancel suatu instrumen investasi tuh based on riset dan analisis yang kamu sudah kamu lakuin. Bukannya ngikutin pendapat orang lain yang nggak ada dasarnya. Gitu gaess...
Lanjut, lebih baik mengingat sesuatu yang udah jelas daripada memahami hal yang esoterik. Esoterik menurut kamus Cambridge adalah hal yang nggak biasa dan cuma dipahami atau disukai oleh sejumlah kecil orang, terutama mereka yang punya pengetahuan khusus atau ditujukan untuk atau dipahami oleh beberapa orang yang punya pengetahuan khusus. Singkat makna, esoterik itu hal-hal yang nggak jelas.
Contoh yang sudah jelas misalnya invest di instrumen dan industri yang kamu pahami atau kuasai seperti properti, finansial, industri makanan, pertambangan, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk esoterik misalnya barang-barang koleksi seperti lukisan, uang atau koin kuno yang langka, perangko, mobil kuno, mebel kuno, dan lain-lain.
Ada surat Munger tentang Wesco, salah satu perusahaan multibisnis yang dimiliki Berkshire Hathaway, yang pernah di-share sama laman goodreads:
"Wesco terus berusaha lebih keras buat meraih profit dengan selalu mengingat hal-hal yang jelas daripada ngurusin yang esoterik. … Betapa luar biasanya keuntungan jangka panjang yang diperoleh orang-orang seperti kita dengan berusaha konsisten supaya nggak bodoh, alih-alih berusaha jadi yang sangat pinter. Pasti ada hikmah dalam pepatah rakyat: Perenang yang kuatlah yang bakalan tenggelam."
Lagipula nilai benda-benda esoterik itu kan sifatnya cenderung subyektif. Inget kan tren koleksi batu akik yang pernah hype banget dulu. Pernah harganya tinggi banget bahkan ada yang sampai jutaan rupiah, tapi kini kamu bisa nebus sebijinya dengan harga cuma 10 ribuan rupiah.
Lanjut, jadilah analis bisnis, bukan analis pasar, ekonomi makro, atau sekuritas. Munger ngingetin kalau investor tuh fokus ke investasi aja, fokus ke bisnis yang mau di-invest. Adapun hal lain-lain seperti analisis pasar, sekuritas, ekonomi makro itu sebagai penunjang meski sebenarnya perlu diketahui pula.
Munger memang menekankan orang-orang atau investor supaya fokus ke bisnis aja nggak usah meleng ke lain topik. Itu aja udah banyak banget kan, misal kalau invest ke perusahaan pasti yang utama ngeliat kondisi finansialnya gimana kan? Trus laba bersihnya gimana, cash flow-nya gimana, termasuk juga strategi ROI (return of investment)-nya gimana.
Trus juga tentang brand atau produk-produknya, gimana kekuatannya di pasar, positioning-nya, peringkat kompetitifnya, dan lain-lain. Ya itu tadi sudah disinggung di atas apakah brand-nya jadi market leader, top of mind, atau mungkin malah pemain tunggal. Kalo toh nggak masuk ketiganya juga pasti diliat gimana potensinya kan?
Banyakkk banget yg mesti diliat. Nggak ketinggalan business model-nya gimana, strategi pricing-nya, integrity-nya juga, banyak deh. Makanya, Munger advised supaya jadi business analyst aja yang fokus sama bisnis yang mau di-invest.
Next, tentang mempertimbangkan keseluruhan risiko dan dampak; selalu ngelihat potensi dampak tingkat kedua dan tingkat yang lebih tinggi. Ngebahasnya rada menantang nih, tapi kurang lebih maksudnya supaya orang-orang/investor selain fokus pada konsekuensi atau risiko langsung, juga mesti mengantisipasi efek berantai jangka panjang.
Misal nih, kita invest ke industri F&B yang kurang bagus ROI-nya. Nah, setelah kita invest ternyata perusahaan itu bikin keputusan ngurangin ukuran produknya jadi lebih kecil dengan harga sama. Ini risikonya bisa langsung, pembeli pasti ngeluh "dih, kok makin kecil sih?" Nah, ini mesti ati-ati karena kedepannya banyak pembeli bakalan pergi karena sudah nggak ada trust sama produknya.
Dampak ke depannya, lama-lama ya nggak ada yang beli itu produk. Pada akhirnya bisa ditebak, perusahaan ngurangin produksi, trus berhenti produksi trus tutup deh. Semuanya rugi, termasuk investornya.
Subpoin terakhir tentang berpikir maju dan mundur—balikkan, selalu balikkan. Kalimat "Balikan! Selalu balikkan" terkenal banget dan sering diucapin baik oleh Munger dan Warren Buffet, partner bisnisnya yang paling deket di Berkshire Hathaway.
Nah, inspirasinya dateng dari ide pakar matematika dari Jerman Carl Gustav Jacob Jacobi yang meyakini kalo banyak masalah yang kompleks tuh bisa diselesaiin dengan cara ngeliat ke belakang daripada ke depan.
Misalnya kita punya bisnis kue kering, pasti kan penginnya lebih berkembang lagi. Nah daripada kita punya pikiran "gimana ya cara ngembangin bisnisku inihh?", mending berpikir sebaliknya misalnya "apa aja yang bisa bikin bisnisku stag atau mati?"
Hal yang membuat bisnis stag atau mati adalah karena nggak punya passion lagi di situ. Kalo udah nggak ada passion, jadinya nggak peka sama campuran ingredients yang berujung rasa kuenya terlalu manis, kuenya keras, tampilan kuenya nggak menarik, dan lain-lain.
Trus nggak ada leadership yang disebabkan kurangnya trust sama asisten-asisten. Jadi apa-apa dilakuin sendiri, nggak ada delegasi kerjaan, sehingga waktu terbuang buat produksi aja nggak dipake buat mikir marketing, rencana ke depan, dan sebagainya.
Kalau konteks individu misalnya, daripada nanya ke diri sendiri "gimana yah supaya aku bisa sukses?" mending pertanyaannya dibalik jadi "Kebiasaan apa aja yang bikin aku gagal?" Nah bisa dilacak misal suka rebahan sepanjang hari sampai malem mantengin medsos atau maraton drakor, sudah merasa pinter bahkan paling pinter sehingga nggak mau upgrade skill, dan lain-lain.
Wuihh panjang amat yak bahasan tentang prinsip investasi kelima ini. Mudah-mudahan kamu masih setia baca ya gaess. You and I sama-sama belajar nih siapa tau kelak kita bareng-bareng jadi investor yang smart.
Selanjutnya next week kita akan bahas prinsip investasi keenam menurut Munger, yaitu alokasi.
Referensi: Old School Value, Intelligent Investing, The Berkshire Hathaway Fanpage
VOLTATEKNO
Chip Mirip Otak Manusia untuk Berantas Kejahatan Siber
Sebuah tim ilmuwan yang bergabung dalam tim NEUROPULS mengembangkan sebuah chip yang bisa meningkatkan kemampuan kerja komputer dan memberantas kejahatan siber. Woww, ini riset yang sangat penting sih di tengah maraknya kejahatan di dunia maya.
Jadi tim ilmuwan itu melakukan pendekatan edge computing, dimana data diproses secara lokal oleh chip tersebut di perangkat. Gunanya agar ancaman siber lebih cepat dikenali sekaligus mencegah hacker menguasai perangkat pintar untuk membuat botnet.
Sumber info: TechXplore
Pikir-pikir Lagi Deh Sebelum Konsultasi Psikologi Via Chatbot AI
Banyak orang-orang konsultasi psikologi pakai chatbot AI. Termasuk kamu mungkin? Sepintas memang terasa nyaman, curhat serasa ada yang dengerin, dapet nasehat, dapet solusi juga.
Tapiii di sisi lain kudu ati-ati banget nih gaess. Okee chatbot AI bisa bantu kamu secara instan, cuman apa kamu nggak khawatir nge-share hal-hal privasi ke app yang kamu sendiri nggak tau cara kerjanya gimana.
Menurut artikel Malcolm Hanson, Direktur Klinis PTSD Revolution, di ComputerWeekly, bisa jadi itu trik pengembangnya supaya kamu lebih bonded sama AI over and over again. Bisa jadi juga itu bagian operasi intelijen negara, atau bahkan terkait kejahatan siber dengan agenda jahatnya? Padahal konsultasi dengan manusia (psikolog, psikiatri) lebih oke, privasi terjaga, dijamin BPJS Kesehatan pula.
Baca lebih lanjut di: ComputerWeekly
VOLTAKUBIKA
Mengintip Dalemannya Kantor Google di New York
Pretty sure kalian belom banyak yang tau kalo Google punya kantor yang lumayan baru di kota New York di Amrik sono. Disebut sebagai New York headquarter tapi sebenarnya kantor baru ini semacam regional center atau regional hub seperti beberapa kota lain seperti Seattle dan San Fransisco.
Jadi, ada YouTuber orang Indonesia yang blusukan ke kantor itu gaess. Dia bukan Googler alias karyawan Google, tapi bisa masuk berkat fasilitas dari seorang Google dari Indonesia juga. Wah, keren amat tuh kakaknya bisa kerja di situ.
Gedung kantor Google di NYC itu nempatin gedung eks stasiun yang dibangun tahun 1930an. Pihak Google pikir-pikir daripada ngebangun gedung baru mending ngerenov dan redesain gedung yang sudah ada aja.
Info dari CNN, gedung 12 lantai yang dipakai Google sejak Februari 2024 itu namanya St. John’s Terminal. Lokasinya sekitaran Hudson River Park, the West Village, SoHo dan Tribeca. Sebegitu bergengsinya gaess lokasinya.
Gedung kantor Google di NYC dirancang jadi gedung yang comfy banget buat karyawannya. Di akses masuk utamanya aja penuh tanaman dan pepohonan yang bikin mata adem. Di teras atas juga gitu, hehijauan dimana-mana plus view-nya sungai Hudson yang luas gaess..
Tapi meski gedung dan ruang kantornya keren, kebanyakan pegawainya WFH/WFA. Tapi ada juga yang dateng ke kantor supaya bisa sosialisasi. Pegawai Google juga manusia yang butuh ketemu sama orang lain kan... Mereka butuh ngobrol, makan bareng juga.
Acara jalan-jalan si YouTuber itu nggak cuma ngeliat area kerja para Googler, tapi juga ada sesi nyicip aneka menu di kafe dan restonya.. Semuanya disedian gratis buat para Googlers yang kerja di situ biar nggak pada laper dan makin betah kerjanya. Wahhh..!
VOLTABACA
Membaca Karya Sastra Menurut Han Kang
Han Kang adalah penulis Korea Selatan yang menerima sejumlah penghargaan internasional termasuk Nobel Sastra tahun 2024. Karyanya yang terkenal antara lain "채식주의자" (The Vegetarian atau Sang Vegetarian) dan "작별하지 않는다" (We Do Not Part).
Suatu kali di sebuah wawancara, penulis 54 tahun ini bilang tentang sesuatu yang bernilai buat kita-kita. Menurutnya, membaca buku terutama buku novel atau fiksi sastra tuh bisa bikin kita bisa masuk ke sisi terdalam manusia lainnya, nyelamin hati dan jiwanya.
Dia juga bilang kalo membaca buku-buku seperti itu membuat kita jadi lebih terbuka ke orang lain dan membuat kepribadian kita lebih matang. Kita bisa nangkep maksudnya bahwa kebiasaan membaca sastra tuh bisa ngebantu kita jadi lebih peka terhadap perasaan dan pengalaman orang lain, juga lebih bijak ketika berinteraksi dengan mereka.
Kita jadi belajar memahami motivasi, emosi, ataupun konflik yang dialamin karakter-karakter dalam cerita. Nah itu sering mencerminkan kenyataan hidup di sekitar kita, kan.
Tapi memang, membaca novel sastra itu nggak seperti membaca novel-novel populer atau picisan. Novel sastra lebih serius, kadang ada yang bisa bikin kening kita berkerut. Tapi nggak papa, pelan-pelan aja bacanya ya gaess, lama-lama kita jadi enjoy sama novel-novel sastra.
VOLTASINEMA
"Sitaare Zameen Par" (Superstar on Earth)
Sutradara: R.S. Prasanna | Pemeran: Aamir Khan, Genelia Deshmukh, Brijendra Kala | Produksi: Aamir Khan Productions | Tahun: 2025 | Negara: India | Bahasa: Hindia | Genre: drama, komedi, olahraga | Durasi: 195 menit
Film drama komedi keluarga tentang Ghulsan, seorang pelatih bola basket, yang mendapatkan hukuman harus melatih siswa berkebutuhan khusus. Tentu saja ini jadi tantangan yang beda sekaligus yang terbesar buat dirinya. Tapi mau gimana lagi, dia harus ngejalanin hukumannya.
Suatu hari sekolah itu berniat ikut kompetisi bola basket nasional untuk para neurodivergent. Ghulsan harus bekerja keras melatih siswanya untuk tampil di kompetisi itu. Gimana pencapaian mereka?
「ひとりでしにたい」(I Want to Die Alone)
Sutradara: Kumasaka Izuru | Pemeran: Ayase Haruka, Sano Hayato, Kunimura Jun | Produksi: NHK | Tahun: 2025 | Negara: Jepang | Bahasa: Jepang | Genre: drama
(atau bisa klik link ini ya gaess: YouTube)
Serial enam episode yang diangkat dari serial manga berjudul sama karya Curry Zawa Kaoru. Ceritanya tentang kehidupan Narumi Yamaguchi, seorang independent woman berumur akhir 30an tahun yang masih single dan harus menghadapi tantangan sosial yang mengganggu cita-citanya.
Suatu hari tantenya yang hidup sendiri ditemukan meninggal sendirian dengan begitu tragis. Melihat tokoh panutannya yang juga seorang independent woman meninggal dengan cara seperti itu, Narumi pun buru-buru mencari pasangan hidup. Tapi karena gagal terus, orientasi hidupnya pun berubah.
Seluruh konten tulisan di nawala ini ditulis oleh Todd SofaVolta, tidak di-generate oleh aplikasi AI manapun.
Dilarang menyalin atau mengambil konten nawala SofaVolta baik sebagian ataupun keseluruhan untuk keperluan apapun.
Sampaikan kritik dan saran membangun ke: surat.sofavolta@gmail.com atau DM ke akun X @sofavolta.
SofaVolta juga eksis di Medium, Bluesky dan channel Telegram Sofavolta.